Haifa, yang sejak kecil menderita tuli dan polio, dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh ibunya, Ani. Namun, ketika Ani divonis kanker, ia berusaha melatih kemandirian Haifa dengan cara yang tegas, yang justru menciptakan jarak antara mereka. Konflik memuncak ketika Haifa salah paham dan membawa media untuk membeberkan aib Ani, membuat Ani terdesak hingga harus mengemis di jalan. Haifa kemudian dituduh sebagai pembunuh ibunya sendiri karena tindakannya yang dianggap tidak berhati nurani.Akankah Haifa bisa meminta maaf dan memperbaiki hubungannya dengan Ani sebelum segalanya terlambat?

Haifa diliputi penyesalan atas kematian ibunya dan merasa bertanggung jawab atas hal itu. Dia kemudian memutuskan untuk mencari ibunya ke mana pun, bahkan ingin meminta maaf.Akankah Haifa berhasil menemukan ibunya dan mendapatkan pengampunan?

Haifa mencari ibunya yang hilang di rumah sakit dan menemukan kabar bahwa seorang wanita dengan ciri-ciri seperti ibunya telah melompat ke sungai.Apakah wanita yang melompat ke sungai itu benar-benar ibu Haifa?

Haifa, yang tuli dan polio, berusaha masuk ke suatu tempat untuk menemui ibunya, Ani, yang sedang sakit kanker. Dia memohon maaf atas kesalahannya dan berjanji tidak akan membuat ibunya sedih lagi. Adegan emosional ini menunjukkan upaya Haifa untuk memperbaiki hubungan dengan ibunya di tengah tantangan hidup mereka.Akankah Haifa dan Ani berhasil memperbaiki hubungan mereka di tengah cobaan yang mereka hadapi?

Haifa, gadis tuli dan polio sejak kecil, dibesarkan dengan kasih sayang oleh Ani, ibunya. Saat Ani divonis kanker, ia berusaha keras melatih kemandirian putrinya—namun caranya yang tegas justru menciptakan jarak antara mereka. Bisakah cinta ibu dan anak ini bertahan di tengah ujian takdir?

Haifa, yang selama ini salah paham dengan ibunya, akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf saat ibunya menjalani operasi kanker yang telah menyebar. Dia berharap ibunya cepat sembuh dan menyadari bahwa semua ini hanyalah salah paham.Akankah Ani bisa pulih dari operasinya dan memaafkan Haifa?

Ani, yang divonis kanker, menyadari bahwa waktunya tidak banyak lagi dan meminta Haifa untuk membawanya pulang ke rumah kecil mereka, menunjukkan keinginannya untuk menghabiskan sisa waktu di tempat yang nyaman bersama putrinya.Akankah Haifa bisa memenuhi permintaan terakhir ibunya dan menghabiskan waktu berkualitas bersama sebelum segalanya terlambat?

Ani, yang sedang berjuang melawan kanker, berbagi momen emosional dengan Haifa, putrinya yang tuli dan polio, mengungkapkan keinginannya untuk melihat Haifa menikah dan memiliki cucu.Akankah Haifa bisa mewujudkan harapan terakhir ibunya sebelum terlambat?

Haifa dan ibunya, Ani, saling berjanji untuk selalu bersama dan saling menjaga dalam kehidupan ini dan selanjutnya, meskipun Ani sakit kanker.Bisakah janji mereka bertahan di tengah ujian berat yang menghadang?

Seorang gadis tuli dan polio berbagi kisah perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan bagaimana cinta serta dukungan ibunya menjadi penopang utama dalam menghadapi segala rintangan.Bagaimana hubungan Haifa dan ibunya akan bertahan setelah pengakuan emosional ini?

Haifa, yang sejak kecil menderita tuli dan polio, berhasil lulus kuliah dan menunjukkan prestasinya kepada ibunya, Ani, yang sedang berjuang melawan kanker.Bisakah hubungan Haifa dan Ani pulih setelah semua cobaan yang mereka hadapi?